b. Standar Penilaian yang Konsisten
Sistem pendidikan formal menggunakan metode penilaian yang terstandarisasi seperti ujian, tugas, dan proyek. Hal ini membantu mengukur pencapaian akademis siswa secara objektif dan memberikan umpan balik yang jelas mengenai perkembangan mereka.
c. Pengembangan Sosial dan Karakter
Selain memberikan pengetahuan akademis, pendidikan formal juga berperan dalam pengembangan keterampilan sosial dan karakter siswa. Interaksi dengan teman sebaya, guru, dan lingkungan sekolah membantu membentuk kepribadian, etika, dan nilai-nilai moral.
d. Persiapan untuk Dunia Kerja dan Akademis
Pendidikan formal mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki dunia kerja. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan formal menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan profesional di masa depan.
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal mencakup berbagai bentuk pembelajaran di luar sistem pendidikan formal yang kaku, seperti kursus, pelatihan, taman baca, dan kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan nonformal menawarkan fleksibilitas dan variasi yang lebih besar, memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka dengan cara yang lebih personal dan menyenangkan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari pendidikan nonformal:
a. Fleksibilitas Waktu dan Tempat
Pendidikan nonformal tidak terikat oleh jadwal ketat seperti sekolah formal. Program pendidikan nonformal bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka inginkan.
b. Penyesuaian dengan Minat dan Bakat Individu