Kerjasama antara pendidikan formal dan nonformal sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang holistik dan terintegrasi. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:Â
a. Integrasi Kurikulum
Sekolah-sekolah formal dapat mengintegrasikan elemen-elemen pendidikan nonformal ke dalam kurikulum mereka. Misalnya, kegiatan ekstrakurikuler, program magang, dan proyek-proyek berbasis komunitas dapat dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih luas dan praktis.Â
b. Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Nonformal
 Sekolah-sekolah formal dapat menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan nonformal untuk menyediakan program-program tambahan bagi siswa. Misalnya, sekolah dapat bekerja sama dengan pusat pelatihan keterampilan, perpustakaan komunitas, atau organisasi seni untuk mengadakan workshop, kursus, dan kegiatan lainnya.Â
c. Pengakuan dan Akreditasi Program Nonformal
Pemerintah perlu mengembangkan sistem pengakuan dan akreditasi untuk program-program pendidikan nonformal. Sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga nonformal harus diakui oleh sekolah dan institusi pendidikan tinggi sebagai bagian dari kredit akademis atau persyaratan masuk.
d. Pengembangan Program Pendampingan
Program pendampingan di mana siswa sekolah formal mendapatkan bimbingan dari instruktur pendidikan nonformal dapat membantu mengembangkan keterampilan praktis dan pengetahuan khusus. Ini bisa mencakup bimbingan karir, pelatihan keterampilan kerja, serta program mentoring di berbagai bidang.
Dengan langkah-langkah ini, pendidikan nonformal dapat diperkuat dan diberdayakan untuk berperan lebih maksimal dalam melengkapi pendidikan formal. Sinergi antara pendidikan formal dan nonformal akan menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan, sehingga setiap anak dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal dan mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
KesimpulanÂ