a. Hadis Riwayat Abu Qatada al-Ansari
Abu Qatada al-Ansari meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Beliau menjawab:
"Puasa itu menghapus dosa satu tahun sebelum berpuasa dan satu tahun yang akan datang." (H.R. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun: satu tahun sebelum hari puasa dan satu tahun setelahnya. Ini menandakan betapa besar rahmat dan ampunan Allah SWT pada hari tersebut.
b. Hadis tentang Pembebasan dari Neraka
Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi Muhammad saw. berkata:
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan lebih banyak orang dari neraka daripada hari Arafah. Dia mendekat dan mengungkapkan pemenuhan-Nya kepada para malaikat, mengatakan, 'Apa yang diinginkan orang-orang ini?'"
Hadis ini menegaskan bahwa hari Arafah adalah hari yang penuh berkah, di mana Allah SWT membebaskan banyak orang dari api neraka. Ini menunjukkan betapa pentingnya hari tersebut dalam mendapatkan rahmat dan ampunan Allah.
3. Praktik Puasa Arafah
a. Anjuran Puasa bagi Non-Jamaah Haji
Puasa pada hari Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Manfaat dari puasa ini adalah penghapusan dosa selama dua tahun, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Abu Qatada al-Ansari. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini sebagai bentuk ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah.