Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Arafah: Momen Puncak Haji dan Pengampunan Dosa

16 Juni 2024   06:49 Diperbarui: 16 Juni 2024   06:53 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, ritual di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah haji. Dengan berdiri di hadapan Allah dalam keadaan wuquf, jemaah haji mempersembahkan diri mereka dalam doa, tobat, dan pencarian ampunan. Kegiatan ini, yang mencakup doa, khotbah, dan salat bersama, adalah momen yang sangat khusyuk dan penuh makna, menggarisbawahi pentingnya Arafah sebagai salah satu tempat suci dalam Islam.

Shalat Arafah

Sebagaimana Husain bin Ali membacakan doa selama haji di Gunung Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, umat Muslim Syiah melanjutkan tradisi ini dengan membaca Doa Arafah selama pelaksanaan haji. Doa ini dibacakan dari waktu sholat Dhuhur hingga matahari terbenam.

1. Sejarah Doa Arafah

Doa Arafah yang dibacakan oleh Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad saw., adalah salah satu doa yang paling terkenal dan sering dibacakan selama hari Arafah. Doa ini mengandung pujian, syukur, permohonan ampun, dan permintaan rahmat dari Allah SWT. Doa ini mencerminkan ketulusan hati dan kerendahan diri di hadapan Allah.

2. Praktik Doa Arafah oleh Muslim Syiah

Muslim Syiah secara khusus memperingati hari Arafah dengan membaca Doa Arafah, mengikuti tradisi yang diwariskan oleh Husain bin Ali. Mereka memulai pembacaan doa ini setelah sholat Dhuhur dan terus berdoa hingga matahari terbenam. Doa ini dibacakan dengan penuh khidmat dan kekhusyukan, mencerminkan penghayatan spiritual yang mendalam.

3. Hari Arafah sebagai Hari Salat

Hari Arafah juga disebut sebagai hari salat bagi mereka yang berdiri di atas Gunung Arafah. Bagi jemaah haji, hari ini adalah waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, zikir, dan permohonan ampunan. Pengalaman spiritual di Gunung Arafah menjadi salah satu puncak ibadah haji.

4. Doa Arafah bagi yang Tidak Berhaji

Bagi mereka yang tidak dapat pergi ke Mekah, tradisi membaca Doa Arafah tetap dapat dilakukan di tempat-tempat suci lainnya, seperti masjid. Muslim di berbagai belahan dunia berkumpul di masjid-masjid untuk bersama-sama membaca Doa Arafah. Meskipun tidak berada di Arafah, mereka berusaha merasakan kedekatan spiritual dengan Allah dan memohon ampunan serta rahmat-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun