Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rupiah Raja: Intrik Politik Uang dalam Perang Pemilu 2024

28 Januari 2024   17:01 Diperbarui: 28 Januari 2024   17:11 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan semakin mendekat, dan atmosfer politik di Indonesia tetap penuh ketegangan. Meskipun PRI dan lawan telah berusaha memulihkan citra, pertempuran politik masih berlangsung sengit.

Di ruang rapat PRI, Daniel menatap peta pemilih dengan serius. "Kita telah melewati ujian berat, tetapi perjuangan belum berakhir. Kita harus bekerja keras untuk merebut kembali kepercayaan rakyat."

Raden menambahkan, "Kita perlu menunjukkan bahwa kita telah berubah dan siap membawa perubahan positif. Program-program unggulan kita harus ditekankan."

Maya melihat polling terkini dan berkata, "Rakyat masih ragu, tetapi beberapa sudah mulai memandang positif pada perubahan kita. Ini peluang untuk membuktikan bahwa PRI bisa menjadi agen perubahan yang sesungguhnya."

Di markas lawan, Angga juga bersiap untuk kampanye terakhir. "Momen ini sangat penting. Kita harus memberikan pesan bahwa politik harus dibangun di atas kejujuran dan integritas."

Rini datang dengan senyuman, "Artikelku tentang politik uang telah menciptakan kesadaran di masyarakat. Sekarang, kita harus memastikan bahwa pemilih memilih dengan pikiran yang jernih."

Pada malam debat terakhir, Angga dan Daniel saling berhadapan. Pertukaran argumen mereka menjadi sorotan utama di media. Pertanyaan tentang masa lalu dan rencana masa depan membentuk landasan perdebatan.

Angga menantang, "PRI mungkin berusaha memperbaiki citra, tetapi apakah ini hanya upaya kosmetik? Bagaimana rakyat bisa yakin bahwa PRI benar-benar berubah?"

Daniel dengan tegas menjawab, "Kami telah belajar dari kesalahan kami. Kami tidak hanya berjanji, tetapi juga menunjukkan tindakan nyata untuk perbaikan. Rakyat memiliki hak untuk mendapatkan pemimpin yang bisa diandalkan."

Pemilihan hari itu tiba. Suara rakyat menjadi penentu nasib politik Indonesia. Dalam bab ini, pembaca dihadapkan pada ketegangan terakhir sebelum hasil pemilu diumumkan, menciptakan antisipasi dan ketidakpastian yang kuat dalam kisah politik yang penuh intrik ini.

Bab 8: Hasil Pemilu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun