Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rupiah Raja: Intrik Politik Uang dalam Perang Pemilu 2024

28 Januari 2024   17:01 Diperbarui: 28 Januari 2024   17:11 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 5: Keputusan Menentukan

Ketegangan di markas kampanye PRI semakin terasa ketika Daniel, Maya, dan timnya memeriksa bukti-bukti yang ditemukan oleh Rini. Dalam ruang rapat, atmosfer tegang memenuhi udara.

Maya menatap Daniel dengan ekspresi serius, "Ini bisa merusak citra kita, Daniel. Apakah kita benar-benar siap menghadapi konsekuensinya?"

Daniel menyandarkan tubuhnya di atas meja dan menghela nafas. "Kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita. Transparansi adalah kunci. Mari kita siapkan pernyataan resmi dan berbicara jujur kepada rakyat."

Sementara itu, di ruang redaksi, Rini merasa tegang karena melibatkan dirinya dalam penyingkapan ini. Dia menelepon Angga, "Angga, PRI terlibat dalam politik uang. Aku memiliki bukti kuat. Kita bisa berkolaborasi untuk menyajikan informasi ini dengan tepat."

Angga terdiam sejenak. "Aku akan memikirkannya, Rini. Ini bukan keputusan yang mudah."

Di sisi lain, Priya yang mendengar tentang pengungkapan ini, masuk dengan wajah tegang. "Daniel, apa yang akan kita lakukan? Kita harus menghentikan berita ini sebelum terlambat."

Daniel menggeleng. "Itu bukan pilihan. Kami akan bersikap transparan. Kita harus menanggung akibat tindakan kita."

Pernyataan resmi PRI disiarkan di berbagai saluran televisi dan media sosial, menciptakan gempa politik di seluruh negeri. Angga melihat siaran itu dengan mata tajam, menyadari bahwa kebenaran telah terungkap.

Angga menghubungi Rini, "Kita berkolaborasi. Kita akan fokus pada kebijakan dan memberikan alternatif yang lebih baik untuk rakyat."

Bab ini menghadirkan puncak konflik moral dan keputusan sulit yang dihadapi oleh setiap karakter. Pengungkapan politik uang menjadi titik balik, memperlihatkan bahwa kejujuran dan transparansi mungkin merupakan kunci untuk membangun kepercayaan rakyat.

Bab 6: Mengejar Pemulihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun