Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rupiah Raja: Intrik Politik Uang dalam Perang Pemilu 2024

28 Januari 2024   17:01 Diperbarui: 28 Januari 2024   17:11 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 4: Kejutan di Ujung Jalan

Pertempuran pemilu mencapai puncaknya, dan atmosfer di markas kampanye PRI begitu tegang. Dalam ruang rapat, Daniel dan timnya memantau hasil survei dan berita terkini.

"Kita memimpin di beberapa wilayah, tapi kita masih harus bekerja keras," ujar Daniel dengan nada serius.

Raden memberikan laporan, "Lawan mulai mencuatkan isu politik uang. Media berbicara tentang sumber dana yang mendukung PRI."

Priya tertawa. "Biarkan mereka berbicara. Yang penting, kita sudah membuat citra bahwa PRI adalah pahlawan rakyat."

Sementara itu, di markas lawan, Angga membaca artikel di koran dengan tajam. "Mereka mencoba menutupi jejak, tapi kita akan membongkar kebenaran. Saya ingin tim investigasi kita fokus pada sumber dana PRI."

Dina mengangguk. "Kita perlu menggiring naratif bahwa PRI tidak transparan, dan pemilih harus tahu dari mana sumber keuangan mereka."

Sementara konflik semakin memanas di media, Rini, sang jurnalis, menelusuri aliran dana secara diam-diam. Di kantornya yang kecil, ia menemukan bukti bahwa beberapa donatur memiliki kepentingan tersembunyi.

Rini menghubungi Maya dengan nada gelisah, "Maya, aku punya informasi yang bisa mengguncang kampanye PRI. Kita perlu bicara segera."

Maya memberitahu Daniel tentang panggilan dari Rini. "Mungkin ada informasi yang bisa merugikan kita, Daniel. Apa yang seharusnya kita lakukan?"

Daniel memikirkan situasi ini sejenak, lalu berkata, "Kita harus berani menghadapi kebenaran, tidak peduli seberat apa pun itu. Kita akan menyelidiki sendiri dan bersiap untuk dampaknya."

Bab ini menampilkan puncak ketegangan, dengan kebenaran yang semakin terungkap dan pertarungan politik yang semakin rumit. Dengan pengungkapan informasi yang lebih dalam, pembaca dibawa ke dalam pusaran misteri politik yang semakin mendebarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun