Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Membeli Kenangan

6 September 2019   13:03 Diperbarui: 8 September 2019   05:32 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto: Pixabay 

***

Batas penderitaan itu selalu ada ujungnya. Meski tak ada yang mampu menerkanya. Misteri kehidupan banyak diucapkan orang, kendati dalam peradasan yakin dan ragu.

Mas Pudjo membuktikan itu. Mengapungkan optimisme. Bata ringan yang menjadi produk usaha barunya, perlahan menapaki jalan lempang. Membongkar pintu-pintu rezeki yang datang tanpa diduga-duga. Seperti resleting langit yang dibuka, lalu merontokkan berkah dan karunia. Pundi-pundi keuangan tumbuh bak buah stroberi yang mengular cepat di lereng gunung.

"Semua telah kembali. Bahkan jauh melebihi apa yang kudapatkan dulu. Namun perempuan itu, entahlah...," Mas Pudjo tidak melanjutkan ucapannya. Kali ini matanya berair.

"Mungkin kita bisa membeli pengalaman, tapi bukan untuk kenangan. Mas. Boleh saja kita membencinya, padahal bisa jadi itu yang terbaik buat Mas," aku mencoba menghibur.

"Menutup besi masa lalu jauh lebih berharga ketimbang menyakini dia akan kembali, Mas."

Matahari beranjak naik. Tanpa berasa makanan dan hidangan penutup hampir habis. Mas Pudjo memanggil waiter, lalu meminta bill. Ketika beranjak pergi terdengar merdu tembang Hadapi dengan Senyuman milik Dewa 19.

.... Hadapi dengan senyuman/semua yang terjadi biar terjadi/Hadapi dengan tenang jiwa/Semua 'kan baik-baik saja

Bila ketetapan Tuhan/Sudah ditetapkan/Tetaplah sudah/Tak ada yang bisa merubah/Dan takkan bisa berubah

Aku dan Mas Pudjo saling berpandangan, tanpa komando.

Pagi yang melegakan. (agus wahyudi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun