Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Sudah 2023, Apa Kabar Gerakan Zero Sampah Anorganik di Kota Yogyakarta?

9 Januari 2023   23:55 Diperbarui: 9 Januari 2023   23:57 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"O, begitu. Iya, iya. Paham, paham. Yang sejenis dijadikan satu plastik."

"Gini aja, Nek, biar gampang mengingat-ingat. Pokoknya yang bisa disetor ke bank sampah atau dijual ke tukang rongsokan, itulah yang namanya sampah anorganik. Yang tidak bakalan diangkut Mas X. 

"Iya, iya. Hehehe .... Bank sampahnya di sini malah sering enggak buka. Malah ada juga daerah yang enggak punya bank sampah, lho."

"Nah, itulah masalah," sambar saya. "Kalau bank sampahnya jarang buka, bingung juga mau mengurus sampah anorganiknya. Kalau banyak bisa sekalian dijual. Kalau sedikit 'kan nanggung. Harus dikumpulkan dulu agar banyak, tetapi bikin repot juga kalau rumah sempit."

"Eh, sampah organik itu yang mana maksudnya? Organik sama apa tadi?" Nenek pemilik toko bertanya lagi.

"Anorganik," jawab saya lemah sebab mulai putus asa.

"Anorganik. Sampah anorganik."

"Iya." Saya mengiyakan.

"Jadi yang botol-botol, kardus, itu harus dibawa ke bank sampah?"

"Iya "

"Itu namanya sampah organik?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun