Melalui lubang intip, dia berjinjit dan melirik sekilas. Segera tubuhnya membeku dan ekspresinya dipenuhi teror.
Kakinya menjadi lemas dan dia terjatuh ke belakang.
"Halo? Aku tahu kau di dalam! Buka pintunya! Cepat!"
Eva mendengar permohonan itu dan masih tak bergerak. Dia terlihat seperti kehilangan jiwanya setelah melihat melalui lubang intip.
"Jika kau tidak mau membukanya, aku akan masuk!"
Suara itu berubah menakutkan. Ekspresi Eva berubah. Dia tiba-tiba dipenuhi tekad saat berada di ujung tanduk. Dia melihat petunjuk dan misi yang dia miliki.
Petunjuk yang dia miliki adalah pulpen berdarah terkutuk, itu bisa melukai hantu. Misinya adalah membunuh salah satu hantu.
Dengan keberanian yang meledak, Eva berdiri dan mengeluarkan pulpen terkutuk itu, menyiapkan ujungnya untuk menyerang.
Dia menelan ludahnya dan matanya memerah. Gemetaran kembali menjalari tubuhnya saat suara itu kembali.
"Aku akan mendobrak jika kau tidak mau membukanya!"
Braak!