Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Hadapi Murid Banyak Tingkah hingga Membuat Emosi

4 November 2024   12:08 Diperbarui: 5 November 2024   11:55 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, mengubah kebiasaan buruk menjadi karakter murid yang baik. Namun untuk sebahagian kecil murid yang tujuannya ke sekolah tanpa tujuan jelas? 

Hanya untuk mengisi waktu luang, sekolah itu ibarat taman bermain, tempat mengaktualisasi diri ke hal negatif, atau ajang menunjukkan siapa diri saya atau kedirian mereka kepada teman yang lain.

Bukan niat untuk belajar, tapi mengganggu, mengucapkan kata kotor, dan tentunya memancing guru untuk emosi, marah, dan berakhir dengan pemukulan, mungkin itu di dalam pemikiran mereka? Entahlah.

Karya Muridku dalam P5. Gambar: Dokpri
Karya Muridku dalam P5. Gambar: Dokpri

Seperti terjadi, dari awal masuk lab. Komputer anak ini sudah mulai carmut alias cari muka dihadapan saya. Tidak membawa buku paket yang gratis, karena sudah dibayar pake dana BOS, belum lagi alisnya dicodet alias dibuat kayak digigit 'tikus'. Hal-hal seperti itu kan mengundang perhatian saya.

Lalu saya menasihati anak ini agar lain waktu membawa buku paket yang sudah dibeli pake Dana BOS, sehingga murid tidak perlu lagi membeli buku.

Dari situ saya melihat wajahnya seperti wajah tidak terima dinasihati. Pun ketika saya tanya kenapa alis matamu kayak gitu? Ada codetannya? Disitu juga dia menjawab dengan nada 'ngeles'.

Saya masih sabar. Usai saya nasehati dia, dia saya suruh duduk kembali dan menghadap layar komputernya. 

Setelah itu, memulai pembelajaran dengan materi Coding memanfaatkan aplikasi C++. Saya hidupkan infokus yang langsung memunculkan gambar di depan anak-anak.

Usai itu saya menjelaskan tentang materi dan juga mempraktikkan bagaimana cara membuat dokumen baru, menuliskan kode pemrograman, mengajarkan cara menyimpan file yang telah diketikkan kode pemrograman, terakhir bagaimana mengkompiler program dan jika sukses tanpa kesalahan, menjalankan program tersebut.

Nah, disela-sela murid saya bekerja atau praktik, si murid yang tadi tidak bawa buku paket dan alisnya dicodet itu berulah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun