Kesimpulan
Di tengah perubahan sosial budaya yang begitu massif, Indonesia harus punya benteng jati diri untuk melindungi kepentingan bangsa yang berdaulat, dan berkepribadian khas.
Kurikulum Merdeka, berperan sebagai salah satu benteng itu. Menjadikan Idiologi Pancasila sebagai pilar utama karakter keindonesiaan. Indonesia yang multikultur membutuhkannya. Sebagai tali pengikat. Rem perekat. Â Maka cara paling bijak adalah memberikan estafet nilai-nilai Pancasila ke generasi sekarang. Dan juga nanti.
Kurikulum Merdeka memfasilitasi pengembangan karakter anak didik yang Pancasilais: beriman, menghargai perbedaan, bergotong royong, kreatif, dan mandiri.
Jika semua pihak memahami--dan bersinergi--maka ke depannya (kita semua berharap) bangsa Indonesia berpeluang besar menjadi negara maju. Berdaya saing global. Dengan tetap berkepribadian lokal yang menjunjung humanisme dan kebhinekaan secara luas.
Jika ada pertanyaan; "Anak-Anak Macam Apa yang Akan Kita Wariskan buat Masa Depan Indonesia?" Jawabannya ada di keputusan kita semua. Rakyat Indonesia.
                         Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H