Mudah meleleh
Tidak mudah meleleh
Dapat didaur ulang
Tidak dapat dibentuk ulang
Polimer memiliki sifat mekanik yang dapat kita lihat yakni kekuatan (strength), elongation, modulus, dan ketangguhan (toughness)
a. Kekuatan (strength) adalah sifat dari polimer, ada beberapa macam kekuatan yang ada pada polimer, diantaranya; kekuatan Tarik atau tensile strength adalah tegangan yang dibutuhkan untukk mematahakan suatu sampel. Kekuatan Tarik pada polimer sangat penting, contohnya pada fiber harus memiliki kekiatan tarik yang baik. Kekuatan terhadap tekanan atau compressive strength, contoh yang dapat kita lihat adalah beton yang tahan terhadap tekanan yang diterima diatasnya. Flexural strength, yakni ketahanan pada bending atau flexing. Polimer memiliki sifat mekanik flexural strength bila polimer tersebut kuat saat dibengkokkan. Â Dan yang terakhir adalah impact strength, impact strength yaitu ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba- tiba, ciri apabila suatu polimer memiliki sifat mekanis impact strength yaitu apabila suatu polimer dipukul dengan keras maka bahan tersebut pun akan ikut mengeras.
b. Regangan (elongation) adalah suatu jenis deformasi yang apabila suatu material diberikan gaya akan mengalami perubahan ukuran. % Elongasi adalah panjang suatu polimer apabila diberikan gaya sebesar (Lo) lalu dikali dengan 100
c. Modulus, yaitu diukur dengan cara menghitung tegangan yang dibagi dengan elongasi. Satuan untuk modulus sama dengan satuan kekuatan (N/ cm2
d. Kerangguhan (toughness) adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap oleh suatu material sebelum material tersebut patah
Sifat khas yang dimiliki oleh polimer dapat berubah bergantung dengan perubahan temperature yang terjadi. Bila adanya perubahan temperature maka pergerakan molekul karena temperature akan mengubah struktur. Lalu karena adanya panas, air dan oksigen akan memancing reaksi kimia pada molekul, akan menyebabkan depolimerisasi, oksidasi, hidrolisa pada kondisi temperature yang tinggi. Sifat termal pada polimer terdapat beberapa macam, diantaranya; koefisien pemuaian termal, panas jenis, koefisien hantaran termal, dan titik tahan panas dimana apabila temperature bahan polimer naik maka pergerakan molekul menjadi aktif ke titik transisi, hal ini dapat menyebabkan modulus elastisnya rendah,dengan tegangan patahnya yang lebih kecil dan perpanjagannya lebih besar.
Klasifikasi Polimer