Karena saya terbiasa spontan memukul raket tenis. Saya pun memukul pundaknya dan dia terkejut.
“kok dipukul kan sakit..”
“ kalau kamu gombal terus bisa bisa kamu kayak bola tenis, awas ya..” kata saya
“galak banget..”
Lalu saya memilihkan ban pinggang untuknya dan kami pergi makan bersama, ia mampir ke tempat saya berkenalan dengan anjing saya. Awalnya ia takut dengan anjing saya, tapi akhirnya ketika saya menyiapkan makan malam anjing saya ia malah asyik bermain dengan anjing saya. Kami menghabiskan waktu untuk nonton dan akhirnya jam malam memisahkan kami. pada saat itu dia berkata pada saya
“ kalau ini mungkin pertemuan terakhir kita.. ?” katanya
“ memangnya kenapa?”
“ karena saya takut jatuh cinta sama kamu..”
Saya pun memukulnya untuk terakhir kali sebelum ia pulang dan tertawa. Walau singkat petemuan itu tapi ia menunjukan trik sulapnya yang akhirnya berhasil saya bongkar.. dengan rasa kecewa ia bilang ia akan memperbaikin triknya lain kali dan pastinya ia akan selalu mengenang bagaimana rasanya saya memukul dia setiap kali tanpa peringatan.
***
[caption caption="saya dan dia"]