Mohon tunggu...
agnes davonar
agnes davonar Mohon Tunggu... -

Agnes Davonar adalah dua bersaudara penulis online yang memulai kariernya dari sebuah blog. mereka terpilih sebagai The best asia pasifik writing blogger 2010, the most influental blogger 2009, Penulis terbaik pesta blogger 2009, Finalist microsoft bloggership 2010, the best writing inspiration detik.com 2009, penulis terbaik dsfl blogger 2009, Finalis jawaban blogger inspiration 2009. Selain aktif menulis di dunia online, Agnes Davonar juga telah melahirkan 7 novel yang semuanya mencetak best seller dan diterbitkan di Taiwan. Ia pernah tampil dalam acara kick Andy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan untuk Mengenangmu dan Kenanganmu: Lettu Wiradhy Try

22 Maret 2016   23:27 Diperbarui: 11 April 2016   18:35 4964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena saya terbiasa spontan memukul raket tenis. Saya pun memukul pundaknya dan dia terkejut. 

“kok dipukul kan sakit..”

“ kalau kamu gombal terus bisa bisa kamu kayak bola tenis, awas ya..” kata saya

“galak banget..”

Lalu saya memilihkan ban pinggang untuknya dan kami pergi makan bersama, ia mampir ke tempat saya berkenalan dengan anjing saya. Awalnya ia takut dengan anjing saya, tapi akhirnya ketika saya menyiapkan makan malam anjing saya ia malah asyik bermain dengan anjing saya. Kami menghabiskan waktu untuk nonton dan akhirnya jam malam memisahkan kami. pada saat itu dia berkata pada saya

“ kalau ini mungkin pertemuan terakhir kita.. ?” katanya 

“ memangnya kenapa?”

“ karena saya takut jatuh cinta sama kamu..”

Saya pun memukulnya untuk terakhir kali sebelum ia pulang dan tertawa. Walau singkat petemuan itu tapi ia menunjukan trik sulapnya yang akhirnya berhasil saya bongkar.. dengan rasa kecewa ia bilang ia akan memperbaikin triknya lain kali dan pastinya ia akan selalu mengenang bagaimana rasanya saya memukul dia setiap kali tanpa peringatan.

***

[caption caption="saya dan dia"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun