Josef bangkit dan memeluk anak itu. Mendekapnya kencang-kencang yang dibalas rangkulan di pinggangnya. Ia meminta maaf lagi.
"Bapak mau pulang juga, Bapak mau pulang juga!" Tapi tiba-tiba Josef melepas pelukan dan kemudian lari berputar-putar, seperti sedang menari-nari dalam trans yang memuncak. Kesedihan, kegamangan, ketakutan, kesenangan, bercampur-campur di dalam hati dan kepalanya. Darahnya berdesir hebat sampai ia berkeringat. Kemudian dengan sebuah teriakan komando, Wakil Kepala Sekolah Pohan berlari mendekati laki-laki kemudian melompatinya. Disusul tiga polisi yang sedari tadi bersiaga. Tapi apa daya, semuanya terlambat. Di pergelangan tangan Josef sudah mengucur darah segar membasahi rumput. Membuat jejak yang memercik di sana-sini. "Nak Samor, Nak Samor, Bapak Inkarnasi ke tempat Nak Samor. Ini inkarnasi! Paling tinggi dari yang tinggi, ini bapak Nak!"
Josef masih sempat berteriak-teriak saat membiarkan urat pergelangannya nyaris terputus. Orang-orang lalu membopongnya ke mobil. Mendekat dalam histeria, Taruli memanggil-manggil nama bapaknya.
*
------------------------------- Ilustrasi: Boneka kayu Sigale-gale jadi tujuan wisata penting di desa Tomok, Samosir, Sumatra Utara. Cerita sejarahnya khususnya yang berbau mistis diulas di banyak blog yang menarik pengunjung. Sumber gambar:Â satyawinnie.blogspot.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H