Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Dua Perempuan

19 Desember 2012   02:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Davina meneteskan air mata. Duapuluh tujuh tahun. Kesetiaan yang tak mengenal waktu. Ia menyusuri pandang setiap jengkal rumah itu, menggali secuil demi secuil cerita indah yang mungkin ditinggalkan seorang Cut Hajra untuk orang-orang sepertinya. Untuk perempuan yang memutuskan menunggu.

"Bu, maaf." Davina bertanya satu hal yang masih mengganggu pikirannya. Ibu muda penjual sayur itu menyambut ramah. "Kenapa Bu Laksmi tak mau memberitahu nama aslinya ya?"

"Katanya, dia hanya akan mengatakan nama aslinya pada perempuan yang bernasib sama dengannya."

Davina menarik badannya lebih tegap menopang langit. Hatinya hangat seketika.

*

Ilustrasi: mikyag.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun