"Wih? Aku kalah apa dari dia? Tampan juga tipis menang aku .."
Memang pemuda itu giginya tonggos dan membuat Waluyo sampai ke awan penuh kemenangan. Tapi toh Waljinah masih bergeming.
"Pokoknya dirimu kalah banyak sama dia ini."
"Kalah banyak apanya?"
"Kalah banyak followernya!"
Ah, rupanya Waluyo belum punya akun Twitter. Apatah dia mau melawan. Memegang komputer saja ia sampai gemetar di kantor desa. Gagal lagi.
PERCOBAAN KETIGA
"Kali ini tidak ada celah lagi!" seru Waluyo jemawa tepuk dada. Anjing dibuat melengking dan lari karenanya. Saat Waljinah melintas dan langsung menggamat pemuda lain lagi, yang beberapa senti lebih pendek dari Waluyo, keadaan berubah. Seperti ada harapan kemenangan.
Waluyo tertawa di tengah jalan tepat di depan pasangan itu.
"Waljinahh ... Waljinah ... ngapain kamu sama si cebol ini?" Wah dia sampai mencela-cela. Tapi pemuda itu diam saja dan malah tersenyum.
"Idih, senyum-senyum Opo!" gertak Waluyo. Tapi pemuda itu tersenyum saja. Waljinah menggeleng.