Penganiayaan lazimnya dapat ditemukan di berbagai lapisan masyarakat baik dari berbagai kalangan ekonomi, status sosial, budaya, etnis, dan sebagainya.Â
Secara global, ditemukan setengah dari semua anak yang di dunia pernah mengalami kekerasan fisik dimana 5-10% dari mereka mengalami kekerasan seksual.Â
Pada tahun 2015, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh National Child Abuse and Neglect Data System (NCANDS) di Amerika Serikat, anak-anak yang mengalami penganiayaan berbentuk pengabaian sebanyak 78.3%, kekerasan fisik 17.6%, pelecehan seksual 9.2%, dan penganiayaan psikologis 8.1%.Â
Yang menjadi salah satu faktor terbesar penyebab hal di atas terjadi adalah kemiskinan pada keluarga. Akan tetapi, bentuk kekerasan fisik pada dasarnya dilatarbelakangi sebagai bentuk pendisiplinan anak.Â
Hingga saat ini, masih banyak sekali ditemukan orang tua yang memberikan hukuman fisik sebagai bentuk pendisiplinan anak dan sudah menjadi norma budaya yang turun menurun.
Sementara itu, bentuk kekerasan seksual pada umumnya dilatarbelakangi karena kemiskinan yang menyebabkan orang tua mampu menjual anak mereka kepada orang lain.Â
Terlepas dari itu semua, beberapa alasan lain yang menjadi penyebab terjadinya penganiayaan kepada anak adalah kurangnya kelekatan dengan anak yang baru lahir, ketidakmampuan mengasuh anak, memiliki pengalaman dianiaya ketika masih kecil, kurangnya kesadaran akan perkembangan anak atau memiliki ekspektasi yang tidak realistis, menggunakan obat-obatan dan alkohol, terlibat dalam aktivitas kriminal, serta memiliki masalah finansial.Â
Hubungan sepasang kekasih dengan keluarga mereka lainnya juga dapat menjadi salah satu penyebab penganiayaan kepada anak. Apabila tidak mampu mengekspresikan emosi, orang tua kerap melampiaskannya kepada anak mereka. Hubungan orang tua dengan lingkungan sosial juga dapat menjadi penyebab penganiayaan kepada anak.Â
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ekspektasi yang tidak realistis atau mengharapkan anak mereka sama seperti yang ada di lingkungan sosial dapat menjadi salah satu penyebab penganiayaan. Perasaan kecewa, tidak puas, dan marah dapat menimbulkan perilaku agresi dan terjadilah penganiayaan kepada anak mereka.Â
Pada penjelasan sebelumnya juga sudah diungkapkan ketidakpahaman orang tua terhadap perkembangan anak-anak juga dapat menyebabkan penganiayaan.Â
Pada dasarnya anak akan melewati tahap perkembangan. Anak-anak mengalami perkembangan seiring berjalannya usia ditandai dengan adanya perubahan baik dari segi fisik, emosi, dan sosial. Perkembangan-perkembangan tertentu pun hanya terjadi di usia dan rentang waktu tertentu.Â