Banyak juga ditemukan remaja yang masih bersekolah sudah menikah dan memiliki anak tanpa ada persiapan terkait pernikahan dan berkeluarga itu sendiri.Â
Di samping itu pula, masih terdapat juga beberapa tindak kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga dan mengakibatkan gangguan psikologis dan kemunduran perkembangan bagi anak.Â
Melalui psikoedukasi bagi pasangan yang hendak menikah, mereka diharapkan mampu memutuskan dan menilai apa yang harus dilakukan kedepannya apabila sudah memiliki anak.Â
Melalui psikoedukasi diharapkan akan terbentuknya keluarga yang harmonis dan serasi kelak serta anak tumbuh menjadi pribadi yang baik secara fisik dan mental.Â
Sehingga psikoedukasi mungkin sudah bisa diterapkan menjadi suatu kewajiban bagi pasangan yang hendak menikah dan mungkin sudah bisa diterapkan di beberapa tempat yang masih banyak terjadinya pernikahan dini dan penganiayaan pada anak sehingga membuat jumlah penganiayaan pada anak akan berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H