Namun, melalui psikoedukasi orang tua diharapkan mampu memahami jenis pola asuh dan menentukan pola asuh mana yang dapat mereka terapkan serta baik bagi perkembangan anak mereka.Â
Pada dasarnya pola asuh orang tua berperan penting dalam perkembangan anak. Karakter dan kepribadian anak secara garis besar dibentuk oleh pola asuh yang diterima anak.Â
Orang tua yang terlalu mengontrol kehidupan anaknya bahkan cenderung membatasi segala hal yang diinginkan anaknya akan membentuk anak yang sulit dalam membuat keputusan.Â
Sementara orang tua yang terlalu memberikan segala hal kepada anaknya, tidak ada kontrol penuh, dan cenderung seolah-olah menaruh kepercayaan penuh pada anaknya dapat membentuk anak yang manja.
Oleh sebab itu, perlunya pemahaman bagi pasangan kekasih terkait pola asuh seperti apa yang harus mereka terapkan pada anak-anak mereka kelak. Mereka juga perlu memahami karakteristik dan kepribadian mereka sendiri untuk mencocokkan kepada pola asuh yang akan mereka berikan.Â
Pada dasarnya, pola asuh pasangan kekasih juga menjadi cerminan pola asuh yang mereka dapatkan ketika mereka masih anak-anak. Namun, pasangan kekasih juga perlu memahami apakah pola asuh yang mereka terima ketika anak-anak baik untuk diterapkan kepada anak mereka kelak atau tidak.Â
Psikoedukasi terkait persiapan yang diperlukan kepada pasangan yang hendak menikah sangatlah penting. Tidak hanya membahas apa saja yang dibutuhkan di masa depan seperti persiapan finansial dan lainnya, tetapi melalui psikoedukasi pasangan yang hendak menikah juga dapat mengetahui perlunya persiapan mental sebelum menikah dan setelah menikah bahkan setelah berkeluarga.Â
Banyak hal yang dapat diajarkan dan dibenahi selama psikoedukasi diberikan seperti bentuk-bentuk pola asuh, pemahaman akan perkembangan anak berdasarkan usia, serta penghindaran akan terjadinya maltreatment atau penganiayaan.Â
Setelah menerima psikoedukasi, diharapkan pasangan yang hendak menikah mampu mengambil keputusan yang lebih matang terkait pembentukan rumah tangga.
Tidak hanya itu, setelah psikoedukasi diharapkan pasangan yang hendak menikah lebih siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang mungkin akan terjadi ketika mereka sudah berkeluarga.Â
Oleh sebab itu, saat ini sangat diperlukannya psikoedukasi bagi pasangan yang hendak menikah terutama di negara Indonesia saat ini karena masih banyak ditemukan pasangan muda yang menikah cepat dan memiliki anak di umurnya yang masih tergolong sangat muda, tetapi tidak memahami bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak mereka.Â