Mohon tunggu...
Afif Fadhli
Afif Fadhli Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

beragam penelitian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Perbandingan Pemilu Online dan Offline pada Lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

11 September 2022   12:48 Diperbarui: 11 September 2022   13:06 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pasti kedua sistem memiliki teknis yang sangat berbeda, maka dengan penyelenggara pemilu fisipol harus memiliki langkah taktis yang akurat dan menarik untuk kembali menghidupkan nafas demokrasi di lingkungan Fisipol dengan membuat propaganda yang sesuai dengan selera sosial media yang ada sampai saat ini ini menjadi langkah yang baik, penyelenggara perlu berpikir kreatif dan inovatif akan terselenggaranya pemilu.

Hal  ini jelas saja mengundang minat mahasiswa untuk terlibat, begitu juga apabila dilakukan secara offline, kegiatan pemilu juga perlu disosialisasikan dengan tepat, pengadaan kegiatan pemilu secara offline harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin, hal ini menunjang semangat partisipasi mahasiswa dan menghidupkan kembali euforia pesta demokrasi yang sudah tertidur di beberapa tahun kemarin.

HASIL PEMBAHASAN

Analisis Pemilu Online

Kegiatan Pemilihan Umum Raya (Pemira) merupakan sebuah pesta demokrasi tingkat fakultas maupun universitas yang diadakan setahun sekali. Dari kegiatan inilah dilahirkannya para pemimpin yang akan menjalankan roda kepemimpinan dan estafet perjuangan akan diteruskan. Namun, dengan adanya pandemi covid 19 menyebabkan beberapa kegiatan mahasiswa menjadi terhambat, termasuk pelaksanaan Pemira. 

Pemira pada tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FISIPOL UMY) misalnya, 2 Tahun terakhir Fisipol Umy telah menjalankan pemira secara online akibat pandemi covid-19. 

Tata cara pemungutan online adalah; pemilih atgau mahasiswa diarahkan ke website yang telah dibuat panitia, setelah itu login menggunakan akun KRS Mahasiswa, dan Mahasiswa Fisipol dapat menggunakan haknya untuk memilih kandidat yang dipercaya sesuai kriteria.

Pemira yang dilakukan secara online ini terkesan membawa warna baru bagi pesta demokrasi mahasiswa. Namun dibalik itu semua nyatanya pemilu online yang dilakukan ditingkat Fisipol Umy dianggap memiliki kecacatan dan rentan akan kecurangan. 

Hal tersebut dikuatkan oleh data kuisioner yang menunjukkan 58,5% masyarakat Fisipol Umy tidak puas dengan adanya pemilu online tersebut. Pemilu online disinyalir riskan akan kecurangan dan keberpihakan, dari mulai tata letak peserta pemilu yang tidak diletakkan secara sejajar, kurang masifnya mengenai sosialisasi pemilu, website yang mengalami gangguan, hingga penyalahgunaan akun KRS mahasiswa pemilih.

Analisis Pemilu Offline

Pemilu secara singkat dipahami sebagai kegiatan yang menjadi wadah masyarakat guna memilih seorang pemimpin, baik itu ditingkat desa, daerah, maupun negara. Pemilu tidak hanya dijadikan wadah guna memilih pejabat negara tetapi juga digunakan untuk memilih pejabat kampus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun