Mohon tunggu...
Afif Fadhli
Afif Fadhli Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

beragam penelitian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Perbandingan Pemilu Online dan Offline pada Lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

11 September 2022   12:48 Diperbarui: 11 September 2022   13:06 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai inovasi digital, Menteri Johnny menyatakan secara teknis upaya akselerasi pembangunan infrastruktur TIK oleh pemerintah diharapkan memudahkan digitalisasi. Menkominfo mengingatkan salah satu tantangan terbesar berkaitan dengan legitimasi. 

Oleh karena itu, Menteri Johnny mendorong upaya bersama meyakinkan masyarakat agar legitimasi Pemilu digital bisa diterima. Dapat dilihat bahwa belum terjadinya pemilu secara online tersebut telah banyak pro dan kontra di dalamnya yang akan menghambat proses terjadinya pemilu (kominfo, 2022).

 Jika dilihat dari sisi lainnya, pemilihan online tersebut dapat meningkatkan dan mewujudkan keefektifan dan efisiensi dalam proses kontestasi politik. Dirinya menambahkan, namun jika dilihat dari proses transisi offline menuju online sejak beberapa tahun terakhir, sangat janggal jika proses pemilu tahun berikutnya dilakukan secara online. pemilu akan tetap berjalan seperti sebelumnya sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. 

Dalam momen yang sangat sakral tersebut untuk menentukan masa depan bangsa, sudah seharusnya sistem pemilu berkualitas dalam mekanismenya dan meminimalisir kejadian yang mampu merugikan satu sama lain.

Perbandingan Pemilu Online dan Offline

Pemilu online dan pemilu offline tidak lah jauh berbeda, meskipun dilaksanakan online maupun offline seseorang masih bisa menggunakan hak pilihannya. Pemilu online mulai popular khususnya di lingkup mahasiswa untuk memilih Ketua Bem, Dema, Ketua Hmj dan lain sebagainya semenjak covid 19 menyerang.  Perbedaan paling signifikan antara pemilu online dengan offline dapat di lihat dari cara menggunakan hak suara atau cara memilihnya. 

Pemilih dalam pemilu online dapat memilih kapan dan di manapun tentunya dengan waktu yang sudah di tentukan, berbeda dengan pemilu offline yang harus datang ke lokasi pemilihan. 

Dari segi biaya, pemilu online juga tidak sebanyak pemilu offline, karena dalam pemilu online pemilih menggunakan hak pilihnya melaui platform yang di buka melalui smartphone masing-masing. Jadi tidak terlalu mahal jika di bandingkan dengan pemilu offline yang harus sewa lokasi, kertas pencoblosan, tenaga manusia dan hal lain yang mendukung pemilu offline. 

Untuk peserta pemilu dalam pemilu online dan pemilu offline nampaknya tidak ada perbedaan jika covid 19 sudah menghilang. Karena peserta pemilu dapat berkampanye secara offline untuk memaparkan visi-misinya sehingga tidak akan menghilangkan euphoria dari pemilu itu sendiri. 

Karena pemilu online hanya dalam cara pemilih menggunakan hak pilihnya. Terlepas dari pemilu online yang di adakan karena covid-19, jika di lihat dari segi biaya dan kemudahan dalam menggunakan hak pilih, nampaknya pemilu online bisa menjadi langkah baru tanpa menghilangkan hak-hak peserta pemilu dalam berkampanye.

Pengaruh Rendahnya Partisipasi Pemilu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun