Manfaat dan tujuan dari penelitian artikel ini adalah untuk mengevaluasi pemilu-pemilu yang dilakukan dan membandingkan pemilu online dan offline. Adapun rumusan masalah yang kita capai untuk artikel ini adalah sebagai berikut:
- Apa perbandingan signifikan dari pemilu online maupun offline di Fisipol Umy?
- Bagaimana cara meningkatkan antusias mahasiswa dalam keikutsertaan pemilu Fisipol Umy?
Setelah melakukan perbandingan tersebut dan poin poin utama dari tujuan artikel ini sudah ditemukan, evaluasi ulang akan dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah yang dikemukakan di artikel ini.
Berdasarkan data yang didapatkan dari jawaban responden terkait kepuasan penyelenggaraan pemilu online, 58,5% merasa tidak puas dan 41,5% lainnya merasa puas.Â
Ketidakpuasan responden mengenai penyelenggaraan pemilu online dikarenakan beberapa hal seperti meningkatkan potensi terjadinya kecurangan, penyalahgunaan identitas, banyaknya intervensi, ketidakpuasan pada UI dan UX website yang dijadikan sebagai wadah untuk memilih, penyebaran informasi terkait pemilu belum merata, tidak dapat melihat pasangan calon secara langsung, hilangnya atmosfer pemilu yang sesungguhnya, dan trouble pada website pemilu.
 Sedangkan responden lainnya merasa puas dikarenakan pemilu online dirasa lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tempat, lebih mudah, mengurangi penyebaran covid 19, dan eksekusi yang lebih sederhana.
Sesuai dengan data yang didapatkan dari jawaban responden mengenai penyelenggaraan pemilu offline, sebanyak 75,6% menyatakan puas dan 24,4% lainnya tidak puas.Â
Alasan responden yang puas pada kegiatan pemilu offline yaitu lebih efektif, tidak mudah dimanipulasi, euphoria yang lebih terasa, dapat mengamati kondisi lapangan, banyak pihak yang berpartisipasi, lebih transparan, pengawasan bawaslu lebih ketat, proses pemilu lebih mudah, lebih interaktif, dan lebih terstruktur rangkaian acaranya.Â
Sedangkan minoritas responden tidak merasa puas pada penyelenggaraan pemilu offline karena belum pernah berpartisipasi, mengeluarkan usaha yang lebih banyak seperti tenaga dan waktu, kurang efektif, ketidakpahaman pemilih mengenai alur dan sistem pemilu.
Melihat data yang sudah diperoleh, terdapat perbandingan signifikan dari pemilu online maupun offline pemilu Fisipol Umy. Responden yang merupakan Mahasiswa Fisipol Umy lebih puas dengan pemilu yang diselenggarakan secara offline seperti data yang sudah didapatkan, dimana 75,6% menyatakan puas dengan adanya pemilu offline dan hanya 58,5% yang menyatakan puas dengan pemilu online.
Dengan kondisi yang saat ini terjadi kemungkinan akan terus berubah, sistem yang akan dilakukan oleh penyelenggara pemilu akan berganti sesuai dengan kondisi yang diregulasikan, namun hadirnya kegiatan pemilu yang dilakukan baik secara online maupun offline tetap perlu dilakukan dengan maksimal dan sebaik baiknya dengan partisipasi dan keterlibatan Mahasiswa Fisipol dalam pemilu.Â