"Bajuku rusak lo Yah....". ungkapnya dengan raut mengkerut mungilnya. Istriku tersenyum sendiri dibelakangku. Mulai geli dengan situasi seperti ini.
"Dek, bilang apa sama Ayah...?". Tutur istriku yang sudah duduk manis. Naufal tersenyum menatapnya. Aku seolah-olah tak tau, tetap saja mengarahkan pandangan kedepan sambil mengemudi mobil menuju ke rumah.
"Ayo, adek bilang apa sama Ayah...". Ungkap istriku lagi. Aku tersenyum sendiri. Naufal menoleh. Tersenyum. Lantas berkata.
"Terimakasih Ayah....". Ucapnya dengan nada kekanakannya. Aku menoleh sebentar. Masih focus menyetir.
"Sama-sama. Adek belajar yang rajin ya". Tuturku sambil mengusapi rambutnya. Ku hela nafas dalam-dalam. Nostalgia koko putih.
Muhammad Afwan, merupakan santri Bumi Damai-Al-Muhibbin Tambakberas Jombang. Berusaha menggiatkan leterasi di pesantrennya. Buku lahiran pertamanya adalah Antologi Puisi "Tentang Jarak".
Bisa sharing di IG: @affa_esens, Twitter: @_AffaEsens
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H