Mohon tunggu...
Adrieel Arthur
Adrieel Arthur Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar SMAN 1 Padalarang

Seorang Novelis berusia 17 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

RE: Draw Vol 1

16 Februari 2020   20:03 Diperbarui: 16 Februari 2020   20:07 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chapter 2: Hasrat dan Karya

Lima bulan lalu, terdapat sebuah rumah kecil yang berada di pinggir sebuah sungai. Disana hiduplah seorang gadis beserta kedua orang tuanya. Kehidupan mereka sangatlah sempurna. Dengan kerja keras sang ayah dan juga keteguhan ibu dalam mengurus rumah membuat keluarga mereka seakan-akan keluarga terbaik di dunia.

Semua berjalan dengan lancar dan gembira, hingga suatu saat. Sudah lebih dari tiga hari semenjak sang ayah pergi bekerja namun belum pulang juga. Kondisi saat itu semakin kelam saat terdengar desus bahwa ayah mereka kabur dengan seorang wanita muda ke kota. Mengetahui hal tersebut tentu membuat sang ibu syok dan melampiaskan amarahnya ke gadis kesayangannya. 

Suatu saat, pukul 13.50, sesampainya gadis tersebut di rumah. Di hadapannya terdapat sebuah mayat menggantung dengan tali rapia mengitari lehernya. Mayat tersebut tak lain ialah ibunya sendiri. Dengan perginya sang ayah dan meninggalnya sang ibu membuat gadis tersebut tak punya tempat tinggal. Makannya ia berkelana ke kota demi mencari ayahnya dan meminta pertanggungjawabannya.

"Mengapa kau memberi tahuku harus dengan bentuk sebuah narasi?"

"Memangnya gak boleh ya"

"Baiklah sudah kuputuskan. Mulai saat ini kamu akan tinggal bersamaku sampai kau bertemu denga ayahmu nanti!"

Dengan erat kugenggam tangannya dan kubawa ia ke rumahku. Meskipun kecil tapi ini lebih baik daripada tidur di jalanan.

Sesampainya di rumah, ia Nampak tercengang dengan kamarku yang penuh dengan ilustrasi anime dan juga komik-komik. Matanya berkilau seakan-akan melihat sebuah kotak penuh dengan perhiasan.

"Apa kau tertarik dengan hal ini?"

"Hmph.... Tidak kok!" ucapnya sambal memalingkan wajahnya ke kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun