"Kalau kau cuman malas-malasan, lebih baik tidur di luar aja!" Hehe kata itu terlintas di pikiranku. Mungkin dia tidak baik.
Chapter 4: Ketika Malam Berganti Siang
Hari telah berganti, begitu juga dengan hati ini. Sedikit demi sedikit telah menjadi bukit. Perasaan cintaku kepada Luna sudah berada di ambang batas, aku sudah tidak tau berapa lama aku sanggup menahannya, yang pasti aku hanya berpikir tentang satu hal. Apakah ia merasakan hal yang sama kepadaku?
Waktu menunjukan pukul 8 pagi, saatnya aku siap-siap untuk pergi ke kampus. Persiapannya kurang lebih memakan waktu 15 menit. Saat aku sudah siap, aku langsung berangkat. Aku dan Luna berangkat bersama setiap harinya, namun akhir-akhir ini dia tidak mau berangkat bersamaku. Apakah dia membenciku sekarang?
"Yo, melamun di jalan itu tidak baik. Kamu harus kurangi kebiasaanmu itu."
"Oh rupanya kamu Tomioka, tumben kamu datang pagi."
"Hahaha.. By the way kamu tau gak kalau aku sudah dijodohi oleh ortuku?
"Hmmm aku tau itu, kemarin ayahmu mengundangku untuk datang ke acara pelamaranmu"
Raut wajahnya nampak senang. Wajar saja karena ia sudah ada calon pendamping hidupnya. Sedangkan aku, masih sendiri dan belum menemukan calon pendamping hidupku. Memang terkesan menyedihkan tapi itulah kenyataannya.
Dua hari kemudian. Hari ini adalah hari acara pelamaran sahabatku. Aku harus dandan sebaik mungkin. Aku ambil jas dan aku rapihkan pula rambutku. Gawat, acaranya dimulai sejam lagi. Aku gak mungkin telat ke acara sahabatku sendiri. Dengan cepat aku keluar dan mengendarai mobilku dengan laju berharap untuk tidak terlambat.
Sesampainya di sana, banyak sekali orang-orang yang berpakaian sangat rapi. Beberapa teman kampusku juga ada yang datang. Semua orang terlihat begitu bahagia. Kami sekarang berkumpul di aula untuk menyambut Tomioka dan pasangannya.