Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Selagi Kredit Masih Berjalan, Kuasailah Diri

17 Juli 2022   14:58 Diperbarui: 17 Juli 2022   17:01 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kredit (Sumber: Thinkstock)

Setelah lancar pembayaran selama beberapa bulan, akhirnya gejala macet mulai terlihat. Telat beberapa hari jadi  beberapa minggu hingga dua bulan lewat. 

"Maaf Pak, ngga bisa bayar. Suami berurusan dengan polisi karena kasus narkoba," demikian keluh si nasabah. 

Tak hanya suaminya yang ditahan di sel untuk pemeriksaan tapi HP mahal itu pun jadi barang bukti ditahan juga karena transaksi dan komunikasi tersimpan di sana. 

Ujung- ujungnya tak hanya cicilan gadget yang tak terbayar, tapi kontrakkan rumah pun macet karena praktis bisnis suami tak terurus dan si istri bolak balik kantor polisi juga. 

"Sejak punya HP baru itu, dia mulai berteman dengan orang- orang yang salah, akhirnya susah kayak gini," kata si istri sambil menunjukkan surat penahanan dari Polres setempat. 

Nah lho, padahal di awal cashflow finansialnya baik sehingga disetujui. Hmm...

2. Mulai macet semenjak suami punya mobil dan punya WIL

Harga mobil baru rata-rata di atas 100 juta. Dan bila sudah punya mobil, gengsi dan nilai sosial di mata masyarakat pun bisa berubah. 

Wajar karena hanya orang menengah yang bisa beli atau kredit. Cicilan mobil itu biasanya di atas dua jutaan untuk tenor 2 hingga 4 tahun. 

Keluarga ini sebelumnya hanya punya roda dua. Dengan tiga motor di rumah, satu milik suami, satu milik istri dan satu dipakai anak sulung, hidupnya terlihat stabil. Sama stabilnya dan lancar riwayat cicilan tiga motor itu di kantor. 

Namun semenjak kredit mobil baru, tahun pertama masih terlihat lancar dan normal. Masuk pertengahan tahun kedua, mulai menunggak. Akhirnya lebih dari dua bulan. Ketika dianalisis baru terlihat akar masalahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun