"Kau sudah menghina Kesatria Pulau Rodos, maka terimalah hukumanku!" kata Marinos dengan murka.
Marinos mengangkat pedangnya dan langsung menebas leher Ilyas. Seketika tubuh Ilyas yang sudah tanpa kepala jatuh tersungkur di hadapannya.
Melihat kejadian itu, Oruc menjerit. "Ilyas!"
Oruc yang terluka dan sudah kehabisan tenaga, murka melihat adiknya dibantai secara keji. Dengan rasa sakit yang luar biasa dan pilu di hatinya, dia berusaha sekuat tenaga untuk meraih kembali pedangnya yang tergeletak tidak jauh darinya, dan berhasil.
Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, dia berusaha untuk bangkit dan menyerang Marinos, namun baru dua langkah, dia jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri.
(bersambung)
Disalin dari: Novel Barbarossa
Penulis: Adnan Abdullah
Penerbit: Stiletto Book
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H