Marinos mengangguk-angguk lagi.
"Apa kalian tahu, laut ini adalah wilayah kami?!" bentaknya.
Oruc menggeleng.
Marinos melotot kepadanya, seakan menahan amarahnya, namun tidak berkata-kata.
"Lalu, apa yang harus kami lakukan, Tuan?" tanya Oruc berusaha tetap tenang.
"Menurutmu apa?" kata Marinos balik bertanya dengan nada sinis.
Oruc menghela napas, mengusir rasa kesalnya.
"Jika kami harus membayar pajak atau denda, kami siap menurutinya, Tuan," kata Oruc dengan tenang.
Marinos tersenyum sinis, lalu menoleh lagi ke teman-temannya yang berdiri di belakangnya.
"Hey! Kalian dengar, tidak? Orang ini mau membayar pajak dan denda kepada kita!" kata Marinos dengan nada mengejek, lalu tertawa terbahak-bahak.
Oruc mulai kehilangan kesabarannya melihat tingkah orang itu, dia langsung bereaksi untuk menghentikan tawa orang itu.
"Jadi berapa yang harus kami bayar pada kalian?!" tanya Oruc dengan nada yang tinggi.