Mohon tunggu...
Aditya Prahara
Aditya Prahara Mohon Tunggu... Jurnalis -

Suka olahraga. http://adityaprahara.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Raibnya Sila Kelima

9 Januari 2016   13:57 Diperbarui: 11 Januari 2016   17:42 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Orang di berita tadi berpotensi untuk melakukannya, Pak,” balas Guru Sejarah.

Televisi pun berubah berita. Kini ia mewartakan bahwa presiden kehilangan sila kelima. Berita semakin heboh karena seluruh negeri ternyata kehilangan sila kelima. Semua warga negara Indonesia pun diwajibkan untuk mencari sila kelima.

“Ah, sudahlah. Kita sudah melakukannya bahkan sebelum diperintah oleh Presiden. Dia sendiri harus menemukannya. Setidaknya kita merasa lega karena ternyata bukan hanya kita yang kehilangan. Kita tunggu saja pengumuman Catursila,” kata Kepala Sekolah terlihat mulai tenang.

“Bahkan Catursila rasanya tak pantas, Pak,” sahutku padanya.

Aku dan Guru Sejarah pun keluar dari ruang Kepala Sekolah tanpa berhasil menemukan sila kelima. Mungkin ia memang pergi karena selama ini tak dihiraukan.

Kuharap sila kelima segera ditemukan dan seluruh negeri masih sempat dihampiri dan bercengkrama dengannya. Tapi, apakah mungkin sila kelima tadi terjatuh dan digondol pergi oleh katak yang menghinggapi sepatu Kepala Sekolah tadi? Atau garuda yang telah menerbangkannya sebelum dicuri orang? Aku lebih curiga ada yang lebih dulu mencurinya untuk dimiliki secara pribadi atau kelompoknya. Mungkin aku tidak menyadari bahwa sebenarnya ketidakbiasaan ini sebenarnya sudah menjadi kebiasaan.

Surabaya, 9 Januari 2016

Sumber gambar: Di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun