Mohon tunggu...
Aditya Firman Ihsan
Aditya Firman Ihsan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

deus, homines, veritas

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Just Go(d) - Bagian 3

2 Agustus 2014   00:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Jeda. Seperti biasa. Beberapa detik mengamplifikasi suara lingkungan.

“Aku bahkan meminta orang tuaku tidak memerlakukanku khusus lagi. Biar aku merasa menjadi remaja normal seperti biasa.” Lanjutnya.

Aku mengangguk. “Terkadang aku merasa yang biasa adalah yang tidak biasa.”

“Lucu Han. Dasar.” Jawabnya menyindirku. “Eh, hei, tumben kau tidak membawa apapun kesini.”

“Hmm... bosen, ya bosen aja baca buku terus, bisa mutasi lama-lama mataku.”

“hm? Tidak seperti kau bosen melakukan sesu...” Tiba-tiba ia terbatuk lagi. Kali ini lebih keras dan bahkan, darah encer keluar dari mulutnya.

Segera ku ambil kertas tisu yang biasanya aku kantongi. “Kamu menikmatinya eh?”

“Bukankah kita harus menikmati tiap detik hidup yang kita punya? Biarpun itu sakit.”

“Jika kau menikmatinya bukan sakit lagi namanya. Apa makna yang kau dapat dari sakit itu apabila itu sama saja dengan perasaan lain?”

“Hmm”. Ia diam sejenak, menatapku lekat. Bahunya kemudian terangkat singkat. “Mungkin. Kau tahu? Kemarin aku mencoba sholat, sekedar memenuhi rasa pensaranku sebelum hidupku berakhir.”

“Dan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun