“Saat itu statusku beralih islam, terus apa? Ingin rasanya sekedar menikmati semua ketidakpastian seperti biasa, tapi pada akhirnya mau tidak mau pikiranku tidak bisa melepaskan diri darinya. Cerita hidupku makin terasa lucu saja. Jika dibuat serial komedi mungkin lumayan bisa laku. Ha!. Dipermainkan oleh tradisi, kepalaku jadi makin terasa aneh.”
“Fin? Ceritamu sama sekali tidak lucu.” Wajahnya mendadak berubah serius.
- Bersambung -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!