Mohon tunggu...
Adinda Deliana
Adinda Deliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Hallo semua perkenalkan nama aku Adinda, salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Semiotik - Strukturalisme Pada Novel "Ayah" Karya Andrea Hirata

24 Desember 2022   20:43 Diperbarui: 9 Januari 2023   23:39 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alur dalam novel "Ayah" karya Andrea Hirata adalah alur campuran. Bagian pertama, Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan kalimat (6) berikut:

"Buku tulis untukmu, Lena," kata Sabari selembut mungkin, malu dan gugup. Buku ini adalah hadiah harapan tiga lomba menulis puisi tingkat pelajar, prestasi tertinggi Sabari. Dia ingin Lena bangga kepadanya "tak usah ya", kata Lena (Hirata, 2015:3)".

Andrea Hirata sebagai pengarang menceritakan tentang Sabari yang sudah tahu tentang Marlena, dan dia memberikan sebuah buku untuk Marlena, namun Marlena yang tidak menyukai Sabari, menolak pemberiannya. Bagian kedua, bercerita tentang Amiru. Disini Sabari sudah menjadi seorang ayah untuk Amiru. Amiru diceritakan sudah berusia sepuluh tahun, kelas lima SD. Amiru tinggal bersama ayah keempatnya, Marlena menikah empat kali, Sabari adalah suami pertamanya sedangkan Amirza suami yang keempat. Di kampung Nira orang-orang sangat senang mendengarkan siaran radio. Tentang sandiwara radio maupun berita mengenai Lady Diana. Karena menurut mereka Lady Diana adalah orang yang membesarkan hati orang miskin. Bagian ketiga, pengarang baru menceritakan mengenai awal pertemuan antara Sabari dengan Marlena. Dulunya Sabari tidak mengenal dan tidak suka soal cinta namun setelah bertemu dengan Marlena saat tes masuk SMA, Sabari merasa ada yang berbeda dari dirinya. Pada saat tes bahasa Indonesia seorang anak perempuan merebut kertas jawaban Sabari lalu menyonteknya, setelah anak itu menyontek Sabari kemudian diberi pensil sebagai hadiah. Dapat dilihat pada kutipan kalimat (7) berikut:

"Sabari menerima pensil dengan tangan yang dirasakannya tak lagi merupakan bagian dari tubuhnya. Dia tertegun karena tak pernah melihat mata manusia seindah mata anak perempuan itu. Begitu indah, teduh tetapi berkilau, bak purnama kedua belas (Hirata, 2015:12)."

Bagian keempat, pengarang kembali menceritakan tentang Amiru, anak dari Sabari. Jadi sangat jelas bahwa Andrea Hirata menggunakan alur campuran dalam karyanya yang berjudul "Ayah". Dalam teori strukt3uralisme genetik, unsur intrinsik berperang penting karena di dalamnya terdapat alur, dengan adanya alur kita bisa mengetahui jalan cerita suatu karya.

Latar

Latar adalah keterangan yang mengacuh pada waktu, tempat dan suasana yang terdapat dalam karya sastra.

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu dalam novel "Ayah" karya Andrea Hirata dapat dilihat pada kutipan kalimat (8) berikut.

"Ri, kami sudah menemukan Lena dan Zorro. Kami akan membawa Zorro pulang naik kapal kayu dari Pelabuhan Dabo dan akan merapat di Tanjung Pandan, sore, 7 September 1997. Demikian supaya maklum (Hirata, 2015: 342)."

Pada kutipan diatas dapat dilihat bahwa sahabat Sabari telah menemukan Marlena dan Zorro dan akan membawanya pulang pada 7 september 1997. Pada saat tahun 1997 umur Sabari 25 tahun jadi dapat diketahui bahwa tahun 1987 umur Sabari 15 tahun saat itu dia sudah masuk SMA. Novel "Ayah" diceritakan saat Sabari ikut tes masuk SMA. Jadi dapat diketahui bahwa latar waktunya pada tahun 1987.

Latar tempat yaitu berhubungan pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar tempat pada novel dapat dilihat pada kutipan kalimat (9) berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun