Mohon tunggu...
Adinda Deliana
Adinda Deliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Hallo semua perkenalkan nama aku Adinda, salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Semiotik - Strukturalisme Pada Novel "Ayah" Karya Andrea Hirata

24 Desember 2022   20:43 Diperbarui: 9 Januari 2023   23:39 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanda menurut Peirce terdiri dari symbol, ikon, dan indeks. Simbol ialah tanda yang muncul dari kesepakatan. Sebuah simbol menjadi sebuah tanda karena hubungan antara penanda dan petanda dikontruksi secara sosial oleh kesepakatan atau konvensional dan maknanya diatribusikan secara arbitrer. Simbol merupakan suatu golongan anda arbitrer yang elementer.

Ikon adalah tanda yang muncul dari perwakilan fisik. Ikon dapat berdasarkan kesamaannya dengan apa yang ditandakannya. Menurut Peirce ikon merupakan tanda yang memberikan tanda berdasarkan kualitasnya sendiri, dan berlawanan dengan indeks, yang tergantung pada objeknya, dan simbol, yang tergantung pada konvensi antara interpreternya. Ikon bukan hanya merupakan komunikasi visual, namun ada di hampir setiap area bidang semiotik, termasuk bahasa (Peirce dalam Noth, 2006:121).

Indeks adalah tanda yang muncul dari hubungan sebab akibat dengan apa yang dilambangkannya. Indeks secara fisik berhubungan dengan objeknya, mereka merupkan pasangan organic, namun pikiran penginterpretasinya dalam hal ini tidak ada kaitannya, kecuali menyatakannya setelah ditetapkan. Ciri-ciri lain dari indeks Peirce adalah memutuskan perhatian interpreter pada objek, melibatkan keberadaan objek sebagai entitas individu, tidak meyatakan apa-apa, namun memperlihatkan objek tersebut. Indeks untuk menandakan ciri-ciri gaya bahasa penggunaan bahasa "yang menandai sumber sinyal sebagai individu tertentu" atau anggota kelompok sosiolinguistik (Peirce dalam Noth, 2006:114).

Objek adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Objek sebagai acuan dari tanda. Sedangkan interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang diujuk sebuah tanda.

Teori kritik sastra yang akan digunakan ialah teori strukturalisme. Istilah kritik strukturalisme secara khusus mengacu kepada praktik kritik sastra yang mendasarkan model analisisnya pada teori linguistik modern. Secara programatis Fages merangkum prinsip-prinsip strukturalisme dalam bentuk ketujuh kaidah berikut: (1) Rule of immanence (kaidah keabadian): kalangan strukturalis menganalisis struktur-struktur dalam suatu sistem, utamnya dalam perspektif sinkronis. (2) Rule of pertinence (kaidah kejituan): Strukturalis menganalisis ciri-ciri sistem yang berkaitan, yakni ciri-ciri yang memiliki nilai diferensial. (3) Rule of commutation (kaidah komutasi): Strukturalis menerapkan tes-tes komutai agar dapat menentukan perlawanan-perlawanan sistemik dalam pasangan-pasangan minimal. (4) Rule of compatibility (kaidah kesesuaian): Strukturalis mengkaji kaidah-kaidah yang mengatur penggabungan (dan dengan demikian juga mengkaji kesesuaian) unsur-unsur dalam teks. (5) Rule of integration (kaidah pengintegrasian): Struktur-struktur dasar harus diintegrasikan secara total dalam sistem. (6) Rule of diachronic change (kaidah perubahan diakronis): Perubahan histori yang dikaji atas dasar analisis sinkronis sistem. (7) Rule of function (kaidah fungsi): Strukturalis mengkaji fungsi komunikasi dan berbagai fungsi lain sistem tersebut (Fages dalam Noth, 2006:299).

Struktur bukanlah suatu yang statis, tetapi merupakan suatu yang dinamis karena didalamnya memiliki sifat transformasi. Karena itu, pengertian struktur tidak hanya terbatas pada struktur (structure), tetapi sekaligus mencakup pengertian proses menstruktur (structurant). Dengan demikian, teori struktural adalah suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu struktur yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

Unsur instrinsik sebuah novel merupakan unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai instrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Jika dilihat dari sudut pembaca, unsur inilah yang akan terlihat saat membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud untuk menyebut sebagian saja, misalnya peristiwa cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, penceritaan, bahasa atau gaya bahasa dan lain sebagainya (Nurgiyantoro, 2010: 23)

HASIL ANALISIS

TEORI SEMIOTIK

Dalam novel "Ayah" karya Andrea Hirata dapat ditemukan beberapa kutipan yang menyatakan simbol, ikon, dan indeks.

Simbol 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun