Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selingkuhanku Bernama "Keiko"

5 Juli 2017   12:30 Diperbarui: 5 Juli 2017   21:51 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: https://bbc.co.uk

"Kau harus memilih!" Katanya dengan suara penuh tekanan. "Kalau kau ingin Yura bahagia seperti sebelumnya, musnahkanlah dia untuk selamanya. Namun, kalau kau tetap memilih dia,..... Kau tentu tahu apa akibatnya. Jadi, pertimbangkanlah."

Keiko, sayang, bisa kau bayangkan betapa sulitnya hidupku. Aku dipaksa membuat pilihan yang berat. Barangkali inilah "persekusi" terkejam yang pernah aku dapat!

Namun demikian, pada suatu malam, aku mendatangi sebuah krematorium. Di pelataran telah tersedia setumpuk kayu kering yang disusun menyerupai kubus.

Istriku tampaknya telah menyiapkan semuanya. Bahkan, dia telah datang lebih dulu, menunggu di sekitar pelataran, hanya untuk memastikan bahwa aku tiba sesuai janji.

Aku dan Keiko menghampirinya. Namun, kami hanya diam seribu bahasa. Tak ada salam. Tak ada tegur sapa. Hanya suara ombak yang terdengar samar dari kejauhan.

Tanpa diperintah, aku membopong Keiko ke tumpukan kayu itu. Kakiku gemetar hebat. Terasa berat melangkah.

Sementara itu, aku melihat betapa cantiknya Keiko pada malam itu. Ia memulas wajahnya dengan make up yang tipis, sehingga kulitnya yang putih bersih tetap menunjukkan ronanya.

Ia juga memakai gaun ungu yang indah. Sebuah hadiah yang kuberikan dalam rangka hari jadi kami yang ketujuh.

Ujung gaun itu berkibar sewaktu aku memanjat tumpukan kayu. Aku berusaha keras menaiki satu per satu kayu, sambil menguatkan kakiku yang terus saja gemetar sejak tadi.

Di puncak, akhirnya, aku membaringkannya.

Sesaat aku memandangi matanya yang terpejam, dan tanpa terasa, bulir-bulir airmataku jatuh membasahi gaunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun