Sebagai contoh, kamu mungkin lebih memusatkan perhatian pada diri sendiri (sibuk mengkomunikasikan citra diri yang tepat) selama interaksi dengan orang lain. Kamu sibuk menyiapkan tanggapan dan memikirkan apa yang akan kamu katakan alih-alih memperhatikan apa yang dikatakan kawan bicaramu.
2. Sibuk dengan Masalah-masalah Eksternal
Penghambat lain adalah kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang tidak relevan dengan interaksi.
Kamu sibuk memikirkan apa yang kamu lakukan di hari Sabtu kemarin. Kamu membuat rencana untuk malam ini atau memikirkan apakah kamu akan menghabiskan malam nanti dengan menonton Netflix atau mengulang kembali materi perkuliahan tadi siang.
Tentu saja makin sibuk pikiranmu bermain, makin tidak efektif kamu mendengarkan lawan bicaramu.
3. Mempertajam (Sharpening)
Mempertajam (sharpening) adalah ketika kita menyoroti, menekankan, atau membumbui satu atau dua bagian pembicaraan. Sering kali poin yang kita pertajam adalah hal tertentu yang kebetulan menonjol dibandingkan dengan aspek yang lain.
Misalnya dari semua cerita teman bicaramu, bagian cerita saat pertama kali dia mengawali bekerja di kantor impiannya adalah bagian yang paling kamu ingat.
4.Asimilasi
Ini adalah kecenderungan untuk merekonstruksi pesan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sikap, prasangka, atau kebutuhan dan nilai kita sendiri.
Misalnya, kamu punya pandangan negatif terhadap manajemen perusahaan tempat kamu bekerja. Ketika sebuah pesan masuk, "Manajemen akan melakukan perubahan jadwal secara drastis. Para karyawan akan diminta tanggapannya".