Mohon tunggu...
Adhang Legowo
Adhang Legowo Mohon Tunggu... -

hanya ingin hidup yang sekali ini berguna

Selanjutnya

Tutup

Money

Kolonel "Naryo" Sanders

14 Juli 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Belum “

“ Tapi Mbah Naryo pernah membuatnya ?”

“ Belum “

“ Tapi bisa mbah ?”

“ Belum “. Aku mulai cemas. Kosakata – kosakata tadi menuju kearah yang mengkhawatirkan.

“ Lha terus bagaimana Mbah Naryo akan menjalankan bisnis ini ?” tanya santri tadi, dan kuamini pertanyaan itu. Bahkan puluhan kepala di kelas sepertinya terwakili pertanyaan ini.

“ Ya seperti  yang tadi saya sampaikan, nanti kita tentukan berdasarkan musyawaroh..”, jawabnya ringan. Kakhawatiranku menemukan bukti.

“ Mbah kedelai kan ada yang hitam dan putih, Mbah Naryo akan buat dari bahan yang mana ?” tanya santri yang lain.

“ Nanti kita putuskan berdasar musyawaroh”. Jawaban tanpa beban ini disambut tawa dari seisi kelas, tentu saja dengan motif tawa yang beraneka ragam. Kekhawatiranku menghasilkan pertanyaan.

“ kalau produknya saja masih harus dimusyawarohkan bagaimana njenengan mau memasarkan produk itu mbah ?” pertanyaan ini juga kusadari konyol, sebab tak menunjukkan alur sebab akibat sama sekali. Logikanya, ketika sebuah produk sudah sangsi untuk bisa terbuat, mana mungkin akan membahas masalah pemasaran ?

“ Itu juga nanti kita musyawarohkan pak, saya hanya ingin mengajak calon mitra bisnis yang berani memulainya dari nol dan mampu bermusyawarah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun