Di daerah saya, di ujung paling barat Pulau Jawa kerap dilanda bencana alam. Beragam rupa bencana itu diantaranya gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dan lain sebagainya, pernah terjadi. Bahkan sering!
Menurut para pakar dan ilmuwan, daerah tempat saya tinggal termasuk dalam wilayah “Ring of Fire”, kawasan Cincin Api yang rawan dengan bencana alam, terutama gempa bumi.
Ya, sebagaimana daerah lain di Indonesia, hampir seluruh wilayah negeri kita tercinta ini sangat berpotensi terdampak gempa bumi.
Hal itu lantaran posisi geografisnya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, Eurasia, Indo Australia dan Pasifik atau populer dengan sebutan Jalur Cincin Api Pasifik.
Nah, belum lama ini, kami merasakan getaran (baca: guncangan) malam hari diakibatkan gempa bumi bermagnitudo 5,7 skala richter. Jarak pusat gempa dengan tempat kami tinggal sekira 100 km.
Menurut Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofikasika (bmkg.go.id) pusat gempa berada di laut 85 km Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Kedalaman gempa 10 Km.
Fenomena ini terjadi pada hari Minggu sekira pukul 20:07:03 WIB. “Tidak berpotensi tsunami #BMKG,” cuit twitter X @infoBMKG pada 25 Februari 2024.
Melalui cuitannya @infoBMKG menyebut kegempaan dirasakan di sejumlah daerah seperti Cilacap (Jawa Tengah), Serang (Banten), Panimbang, Cigeulis (Pandeglang) hingga Lembang (Jawa Barat)
Sejumlah akun media sosial X juga menyebut getaran terasa di Sukabumi, Bandung, Cilegon, maupun seputaran kawasan Jabodetabek seperti Tangerang, Depok, dan Bekasi.