Karena pada dasarnya DBF merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang payudara agar tetap menghasilkan ASI.Â
Mungkin karena untuk pertama kalinya saya berpisah dengan anak dan tidak memungkinkan membawanya bersama saya di Jakarta dengan pertimbangan yang sangat banyak.
Saya merasa sedih, cemas, menangis, merasa bersalah, overthinking dan rindu setiap hari kepada anak.Â
Hal tersebut memicu stress yang saya sendiri tidak menyadarinya saat itu sehingga mungkin saja berdampak pada produksi ASI.Â
Betapa sedih rasanya saat ASI yang semula berlimpah bahkan menghasilkan 400-500ml sekali pumping tiba2 menurun drastis menjadi 100ml setiap pumping dan pada akhirnya tidak ada sama sekali.Â
Padahal saat itu bayi saya masih berusia 3 bulan.Â
Mendukung kondisi jadi semakin pelik :'
Untungnya, selama cuti dan mengASIhi saya tetap melakukan pumping dan menyimpannya di freezer untuk persediaan.
Namun, tantangan selanjutnya adalah memberikan susu formula untuk memenuhi nutrisi bayi saya saat ASI tidak lagi terproduksi.Â
Untung sekali lagi, bayi saya tidak memiliki alergi terhadap susu sapi. Sehingga cukup mudah untuk memberikan susu formula kepadanya.
Alhamdulillah sampai saat ini, tidak ada masalah terhadap susu formula yang dikonsumsi oleh bayi saya.Â