Banyuwangi memiliki banyak budaya yang sampai sekarang di lestarikan, budaya tersebut kebanyakan berasal dari suku Osing yang tinggal di Banyuwangi. Salah satu budaya suku Osing adalah kebo-keboan.  Adapun nilai -- nilai budaya Osing. Satu, tepo seliro merupakan sikap saling menghargai satu sama lain, sehingga masayarakat yang berada dilingkungan tersebut merasa tentram dan Aman. Dua, mawas diri merupakan tindakan seseorang untuk menahan diri memberikan suatu  komentar terhadap orang lain, sebelum dia mengintropeksi dirinya. Tiga, gesah, melabot dan kebersamaan.Â
Suatu kebiasaan suku Osing, makna dari gesah ialah ketika bertemu mengobrol bersama. Â Melabot merupakan seseorang ikut berpartisipasi dalam sebuah acara orang lain tanpa peduli imbalan. Sedangkan kebersamaan, ketika orang lain mempunyai sebuah acara tetapi tidak datang, otomatis dia akan merasa malu sampai akhirnya jarang berinteraksi.
Â
Empat, sungkan. Sungkan merasa tidak enak untuk bertindak didepan orang lain, dan menimbulkan perasaan sesuai atau tidak ketika melakukan suatu tindakan. Lima tidak menyalahkan sekitar, tentang perbuatan buruk, perilaku buruk orang lain, tidak akan menyalahkan masyarakat sekitarnya baik dari keluarga, dan teman -- temannya. Enam ada kualat, karma dan sopo nandur ngunduh. Masyarakat merasa tidak akan melakukan perbuatan yang bukan kebiasaan suku Osing, karena takut hal tersebut terjadi. Istilah sopo nandur ngunduh merupakan perbuatan seseorang akan ada dampaknya.
Â
Tujuh, weluri merupakan sebuah pesan moral yang harus menjaga budayanya dari generasi sebelumnya ke generasi seterusnya, sampai sekarang masih dilakukan. Delapan, disiden ialah tidak mempermasalahkan suatu masalah baik masalah kecil dan besar. Sehingga masyarakat Osing berusaha untuk tidak membuat masalah. Sembilan, rapalan berupa  bacaan untuk keadaan seseorang, bacaanya tergantung tingkat keilmuan dari bacaan tersebut. Sepuluh, selametan, selametan adalah sebuah acara untuk menunjukkan rasa syukur.[7]
Â
Banyuwangi merupakan salah satu daerah Jawa Timur yang budayanya masih kental sampai sekarang. Masyarakat Banyuwangi masih tetap melakukan dan melestarikannya. Salah satu budaya di Banyuwangi adalah kebo -- keboan. Ritual budaya ini berada di dua daerah atau dua desa yang berbeda, yaitu di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh dan Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi.
Â
Awal mula diadakannya ritual adat ini. Dahulu Desa Alasmalang mengalami paceklik baik dari gagal panen dan juga wabah penyakit yang melanda. Di Alasmalang terdapat orang yang lanjut usia yaitu mbah Buyut Karti. Beliau mendapatkan wangsit untuk menggelar dan juga mengadakan acara "bersih desa", dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat menyembuhkan wabah penyakit dan juga paceklik yang melanda Desa Alasmalang.
Â