Â
Kebudayaan ini tidak dapat semata mata turun secara biologis, melainkan ada proses belajar didalamnya, adanya proses belajar itulah yang menyebabkan kebudayaan tidak bisa turun dengan faktor biologis. Kebudayaan ini hanya dapat dimiliki oleh masyarakat manusia yang didukung dan diteruskan/dilestarikan oleh manusia itu sendiri sebagai anggota masyrakat di dalam suatu tempat.
Â
- METODE
Â
Dalam artikel penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif berupa metode penelitian etnografi dan mengambil disumber berupa literatur.Â
Dengan menggunakannya metode tersebut, diharapkan memiliki tujuan untuk mengkaji secara historis dan mencari makna, serta bersifat apaadanya dan juga bisa setranparan mungkin.Â
Didalam artikel ini data yang dikumpulkan berupa library research, terutama pada penjelasan yang dirasa tidak terdapat didalam metode wawancara, serta dengan menggunakan metode ini diharapkan menjadi bahan pelengkap dalam pembuatan artikel ini. Yang kedua yakni menggunakan field research atau metode penelitian lapangan, dalam penelitian lapangan penulis mengujungi langsung tempat diselegarakanya tradisi atau kebudayaan tersebut, serta penulis mencari sumber informasi pada narasumber.Â
Dalam wawancara juga diklasifikasikan menjadi dua bagian, yakni: wawancara mendalam dan wawancara biasa. Wawancara mendalam dilakukan terhadap tokoh tokoh penting dalam desa tersebut, yaitu berupa wawancara kepada Kasi Kesra Desa Alasmalang dan wawancara ini bersifat formal, serta penulis menyiapkan pertanyaan pertanyaan sebelum dilontarkan kepada narasumber.Â
Yang kedua yakni, wawancara biasa, target dalam wawancara ini ialah warga sekitar, dalam wawancara ini menggunakan teknik wawancara etnografi, yang lebih bersifat santai. Pemilihan tekni etnografi juga bukan tapa alasan, melainkan agar narasumber tidak kaku dalam menjawab pertanyaan dan lebih terbuka kepada peneliti.
Â
- HASIL PEMBAHASAN
Â