Nunung mencoba merayu lagi. Kalau Mbah Karsono sakit gara-gara disepak jaran atau diserempet truk dan harus dirawat di rumah sakit, siapa yang menanggung biayanya? Kalau punya kartu sehat nanti biaya pengobatan ditanggung pemerintah.
Pak RT angkat bicara, mengusulkan warga iuran saja untuk menanggung kehidupan Mbah Karsono.
"Kita menerima Mbah Karsono dengan apa adanya, menerima kepercayaannya," ucap Pak RT. "Dan kita tidak mempermasalahkannya. Bagaimana kita warga di sini yang mengurus Mbah Karsono?"
Usul diterima. Warga bulat mufakat menerima dan mengurus Mbah Karsono. Semua masalah beres.
"Mas Darno silakan balik ke kantor. Mbah Karsono biar diurusi warga sini," kata Pak RT mengakhiri polemik pengisian kolom agama.
Selengkapnya, silakan dinikmati film pendek "KTP" berikut ini.
Ini film pendek, diproduksi oleh ASA Film dan disutradarai Bobby Prasetyo. "KTP" berhasil memenangi Juara I Kategori Umum Festival Video Edukasi (FVE) 2016 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Tema solidaritas dalam film pendek "KTP" ini hanya satu bagian dari keseluruhan problematika yang kerap dihadapi warga masyarakat. Solidaritas, setia kawan, kepedulian bukan satu penggalan tema yang lantas bisa dicopot dan dicomot begitu saja.
Problematikanya kadang begitu complicated. Aturan birokrasi "dari atas" tidak semulus harapan manakala diterapkan "di bawah". Regulasi dan kebijakan yang "birokrasi oriented" sering bertabrakan dengan fakta di lapangan.
Bahkan, agar bisa memperoleh bantuan pengobatan warga harus menyesuaikan sakitnya dengan daftar regulasi jenis-jenis penyakit yang ditetapkan pemerintah.
Diakui Pemerintah