Diajeng. Tapi, ijinkan aku membawa pasukan dan Baruklinting."
"Kangmas...." Pembayun meremas jari-jari Wanabaya.
"Tidak lazim, anak mantu yang menghadap mertua
seperti orang mau berperang."
Â
Tak ada sepatah kata yang
terucap lagi dari setangkup bibir Wanabaya.
Seluruh kata serasa tersekat di tenggorokan.
Terkunci rapat-rapat.
Â
/12/