Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istriku adalah Anugerah Terindah

27 Mei 2024   15:04 Diperbarui: 27 Mei 2024   16:26 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Setelah melepas rindu dengan saling berpelukan di teras rumah. Fahna segera mengajak suaminya masuk ke dalam rumah untuk dapat berjumpa dengan Faiza juga Farhana yang saat itu sedang bermain di ruang keluarga. Ketika telah sampai di ruang keluarga, Fahad mendapati kedua buah hatinya tengah asyik bermain tanpa mengetahui siapa orang yang tengah berdiri di belakangnya. Tanpa bisa ditahan lagi, Fahad segera menghampiri dan memeluk erat kedua buah hatinya.

   Alangkah bahagianya Faiza juga Farhana ketika mengetahui siapa orang yang datang lalu memeluk mereka berdua secara bersamaan. Malam itu segera berubah menjadi kegembiraan, senda gurau, serta suka cita manakala keluarga kecil itu kembali berkumpul bersama. Terdengar suara Faiza begitu bersemangat saat menjelaskan sesuatu kepada ayah tercinta dan sesekali ditingkahi oleh suara Farhana sebagai penyeimbang. Fahad mendapati jika kedua gadis kecilnya bagaikan pinang dibelah dua dan mereka seakan saling melengkapi satu dengan yang lainnya dalam berbagai hal. Itulah nikmat terindah dan terbesar yang Fahad miliki, juga tidak ketinggalan dengan adanya seorang istri yang sungguh luar biasa.

*** 

Pagi ini cuaca begitu cerah dengan langit biru sejauh mata memandang serta tanpa ada goresan awan putih yang terlihat. Dan Fahad begitu menikmati suasana pagi ketika berada di rumah serta berkumpul bersama keluarga kecil yang begitu ia cintai dan banggakan. Dengan perasaan bahagia yang membuncah di dalam hati, Fahad menghampiri kamar tidur kedua buah hatinya, lalu dengan perlahan membuka pintunya. Setelah pintu kamar terbuka, Fahad melangkah masuk ke dalam kamar dan mendapati kedua buah hatinya tengah tertidur pulas dalam buaian mimpi indah. Fahad mendekat ke samping ranjang lalu dengan lembut membetulkan selimut yang dipakai oleh Faiza dan Farhana. Tidak ketinggalan, Fahad mencium pipi Faiza juga Farhana secara bergantian. Setelah puas melihat kedua buah hatinya, Fahad berjalan keluar kamar lalu menutup kembali pintu kamar tidur dengan perlahan.

   Pada pukul sembilan pagi setelah menyantap hidangan makan pagi yang khusus disiapkan oleh Fahna, Fahad meminta izin kepada Fahna untuk keluar karena ada keperluan yang harus diselesaikan. Dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario milik Fahna, Fahad pergi menuju ke sebuah toko roti yang begitu terkenal di Pulau Bacan. Ketika tengah berada di dalam toko roti, Fahad melihat-lihat berbagai macam roti yang akan ia gunakan untuk memberi kejutan yang spesial kepada Fahna. Setelah menemukan roti yang diinginkan, Fahad segera membayar di kasir dan menunggu roti disiapkan. Setelah menerima roti yang dipesan, Fahad kembali mengendarai sepeda motornya dan langsung ke rumah.

   Hari ini Fahad ingin menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya yang begitu ia cintai. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat hari itu dan senja pun akhirnya tiba dengan semburat warna jingga di langit saat matahari mulai terbenam di ufuk barat. Malam ini adalah waktu yang telah Fahad nantikan selama ini, karena malam ini Fahad akan memberikan sebuah hadiah yang begitu spesial kepada Fahna. Fahad tidak bisa memastikan bagaimana reaksi Fahna saat mengetahui hadiah yang telah ia persiapkan.

   Akhirnya waktu yang dinanti pun tiba. Setelah menikmati hidangan makan malam bersama yang kembali diselingi dengan obrolan yang tiada henti dari Faiza juga Farhana mengenai berbagai hal. Fahna dengan cekatan segera membersihkan meja makan, serta mengambil beberapa piring kotor dan membawanya ke dapur untuk dibersihkan. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh Fahad untuk memberi tahu serta mengajak kedua buah hatinya memberi kejutan kepada Fahna di hari ulang tahunnya.

   Fahad segera mengajak Faiza juga Farhana menuju ke ruang tamu yang gelap, di mana Fahad telah menyiapkan semuanya untuk memberi kejutan kepada Fahna. Ketika Fahna telah selesai dengan urusan di dapur. Fahna segera menuju ke ruang keluarga untuk berkumpul serta menikmati malam yang indah bersama keluarga kecilnya. Akan tetapi alangkah terkejutnya Fahna ketika mengetahui tidak ada seorang pun di ruang keluarga. Fahna berusaha mencari ke kamar tidur dan tidak juga mendapati ada orang di dalamnya. Fahna menjadi bingung dengan kejadian ini, ke mana sebenarnya suaminya, Faiza juga Farhana pergi. Akhirnya Fahna berusaha mencari ke teras rumah, siapa tahu mereka semua sedang berkumpul dan bermain di depan. Saat berjalan menuju ke teras rumah, Fahna melewati ruang tamu yang terlihat gelap pada saat itu. Fahna tidak menyadari dan mengetahui jika suaminya, beserta kedua buah hatinya sedang duduk diam bagai patung di salah satu sudut ruang tamu.

   Fahna mengintip ke teras rumah dan hatinya langsung kecewa ketika mengetahui tidak ada seorang pun di teras rumah. Fahna semakin bingung dan berusaha memanggil kedua buah hatinya juga suaminya, tetapi tidak ada seorang pun yang menjawabnya hanya kesunyian yang Fahna rasakan. Fahna merasa jengkel dengan kejadian ini karena tidak diberi tahu dan ditinggal begitu saja seorang diri di rumah. Dengan satu tarikan napas panjang yang terdengar jelas, Fahna kembali berjalan meninggalkan ruang tamu. Ketika baru berjalan beberapa langkah, Fahna mendengar suara yang memanggil namanya secara bersamaan dan ini membuatnya terkejut.

   "Selamat ulang tahun mama Fahna sayang," ucap Fahad, Faiza juga Farhana secara bersamaan.

   Fahna langsung menolah ke arah sumber suara yang baru saja berbicara, dan baru menyadari jika di sudut ruang tamu yang gelap terdengar suara tawa Faiza juga Farhana yang telah berhasil membuat Fahna terkejut. Sejurus kemudian terlihat nyala api dari lilin yang ada di atas meja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun