Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istriku adalah Anugerah Terindah

27 Mei 2024   15:04 Diperbarui: 27 Mei 2024   16:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Pukul sembilan belas lebih tiga puluh menit, Fahad akhirnya turun dari ojek motor yang ditumpanginya. Setelah turun dari ojek motor, untuk sesaat Fahad hanya berdiri diam di pinggir jalan sambil melihat dengan pandangan berkaca-kaca sebuah rumah sederhana dengan halaman kecil yang ditumbuhi dengan bunga mawar. Rumah ini adalah tempat di mana keluarga kecilnya tinggal selama ini. Tanpa terasa air mata kebahagiaan turun membasahi pipi. Dengan perlahan Fahad mulai berjalan menuju ke teras rumah yang terlihat bersih dengan sepasang kursi dan meja kecil untuk duduk bersantai. Ketika Fahad telah berada di teras rumah dan akan menekan bel, terdengarlah suara tawa dan senda gurau dari dalam rumah. Dengan seulas senyum bahagia, Fahad lalu menekan bel rumah. Dari dalam rumah terdengarlah suara anak kecil yang berkata kepada ibunya:

   "Mama. Sepertinya ada orang di luar rumah."

   "Iya sayang. Biar mama saja yang melihat siapa orang yang ada di luar rumah."

   Tidak berapa lama terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat ke arah pintu depan, kemudian disusul suara kunci pintu yang diputar, lalu terbukalah pintu depan rumah. Alangkah terkejutnya Fahna ketika mengetahui siapa orang yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya.

   "Assalamualaikum, selamat malam Fahna sayang," kata Fahad dengan senyum bahagia yang tergambar jelas di wajah ketika memandang wajah cantik istrinya yang terlihat sangat terkejut.

   Fahna masih tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya, seolah semua ini adalah mimpi yang tidak pada tempatnya. Lalu, dengan suara bergetar serta mata yang mulai berkaca-kaca Fahna menjawab:

   "Waalaikumsallam suamiku, sungguh aku masih tidak percaya saat melihatmu berdiri di depan pintu rumah dengan senyum manismu yang telah membuat hatiku luluh." Fahna langsung mencium tangan kanan suaminya dan begitu pula Fahad segera memeluk istri yang begitu dicintainya.

   "Bagaimana dengan kabar anak-anak sayangku, apakah mereka semua baik-baik saja?" tanya Fahad sambil memeluk rapat istrinya.

   "Alhamdulillah sayangku," jawab Fahna dengan bangga. "Faiza juga Farhana semuanya dalam keadaan sehat. Dan satu hal lagi suamiku, mereka berdua adalah murid yang berprestasi di sekolah."

   "Alhamdulillah kalau mereka berdua sehat dan juga murid yang berprestasi di sekolah. Insyaallah Faiza dan Farhana akan menjadi orang baik dan bisa berguna bagi sesamanya kelak ketika mereka berdua sudah dewasa. Dan aku sangat yakin, mereka pasti bisa jauh melampaui kedua orang tuanya dalam perjalanan hidup di dunia yang singkat ini."

   "Jangan merendah sayangku. Semua ini adalah anugerah dari Allah dan begitu juga aku sangat bangga memiliki suami seperti dirimu. Tidak terkecuali Faiza juga Farhana, mereka begitu bangga memiliki seorang ayah yang istimewa dan juga seorang guru kehidupan yang tidak mereka dapatkan di sekolah," kata Fahna sambil merapatkan tubuhnya ke suaminya yang begitu ia cintai dan seolah tak ingin melepaskan suaminya lagi untuk pergi ke tempat yang jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun