Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hutan Terlarang

2 Februari 2024   10:59 Diperbarui: 2 Februari 2024   21:19 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Susan mengeleng-gelengkan kepalanya seakan tidak percaya dengan jawaban yang baru saja Andy sampaikan. Lalu, Susan kembali bertanya, "Apakah kamu tidak merasakan ada keanehan di tempat ini Andy? Di sini terasa begitu sunyi dan sepi, seakan ada nuansa misteri yang menyelimuti tempat di mana kita berada sekarang."

   "Jangan terlalu membayangkan hal yang bukan-bukan Susan. Seakan tempat ini seperti apa yang ada dalan film-film misteri Hollywood," jawab Andy dengan santai.

   "Andy," kata Susan. "Kata-kata yang baru saja engkau ucapkan terkesan merendahkan tempat ini. Sedangkan kita berdua tidak mengetahui tempat apakah ini sebenarnya. Jadi aku mohon, jaga ucapanmu di tempat asing seperti tempat di mana kita berada saat ini."  

   Mendengar nasihat yang baru saja Susan sampaikan, membuat Andy semakin tertantang untuk membuktikan jika tempat ini hanyalah sebuah tempat biasa dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, semua dugaan Andy ternyata salah dan harga yang harus dibayar dari semua kesalahan ini sangatlah mahal.

   "Aku akan berjalan masuk ke dalam area tanah terbuka ini untuk melihat lebih jelas bentuk batu-batuan yang mencuat dari dalam tanah itu. Apakah kamu mau ikut bersamaku Susan?" tanya Andy dengan penuh semangat sambil mengajak Susan untuk ikut bersamanya.

   Sebagai jawabannya, Susan hanya menggelengkan kepalanya. Karena ia tak ingin masuk ke sebuah tempat yang menurutnya asing tanpa meminta izin terlebih dahulu.

   "Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan lama dan segera kembali kemari, kamu tunggu di sini dan tetaplah waspada dengan keadaan sekitar," pinta Andy kepada Susan.

   "Aku akan menunggumu di sini, dan cepatlah kembali karena kita harus terus melanjutkan perjalanan," jawab Susan kini dengan raut wajah sedikit khawatir.

   Andy lalu berjalan dengan santai memasuki area tanah terbuka dan langsung menuju ke deretan batu-batuan yang mencuat dari dalam tanah. Ketika telah sampai di tempat batu-batuan itu berada, Andy mulai memerhatikan dengan seksama dan menemukan deretan simbol-simbol aneh, gambar-gambar serta tulisan yang tidak ia pahami maksud dan artinya terpahat di batu itu. Andy hanya mengeleng-gelengkan kepalanya karena bingung dengan apa yang baru saja ia temukan.

   "Andy, apa yang kamu lihat dan temukan dari batu-batuan yang mencuat itu?" terdengar suara Susan bertanya kepadanya dari tepian tanah terbuka.

   "Di seluruh batu-batuan yang mencuat ini terdapat beberapa simbol serta gambar, dan juga tulisan aneh yang tidak aku mengerti artinya sama sekali," jawab Andy dengan santai. "Sampai sejauh ini semuanya masih terlihat baik-baik saja," imbuhnya sambil melambaikan tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun