Bahwa cinta harus merdeka atas dirinya sendiri
Tapi cinta memilih hanya terdiam di sudut gedung
Sambil menatap halaman belakang.
Tentang jejak dan patah hati
Suatu pagi disuatu waktu, tepat depan teras rumah
Cinta menatap geleri yang penuh dengan pahlawan waktu itu
Waktu itu, tertawa, tersenyum, bahagia seumpama doa telah sampai pada altar yang paling tinggi setalah mimbar tuhan.
Cinta menatap pahlawan dalam-dalam.
Cuuuuuuuu, Ahhhhhhhhhhh
Terikakan cinta sebesar-besarnya serupa pahlawan adalah orang yang jahat padanya
Seumpama pahlawan adalah jejak yang jahat padanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!