Tepat di sudut tempat duduk miliknya, masi ada sepotong buku milik kekasihnya
Itu adalah teman setelah pergi.
Tentang jejak dan patah hati
Suatu waktu di pojok Februari
Senyum sempat terlihat pada bola mata cinta yang sedikit pura-pura
Ia sedikit senyum dengan terpaksa atas luka yang perlahan-lahan membara
Tentang jejak dan patah hati
Suatu waktu, di sepanjang jalan Maret
Disuatu waktu, cinta panik di pojok kota, hatinya tak tenang menatap halaman yang sepih
Cinta barangkali tak sempat disiram saat pertemuan di pojok tahun
Ia pergi dan pulang dengan sepotong buku ditangan kirinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!