Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Sihir Hujan yang Tak Terlawan

1 Desember 2024   06:47 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/id/photo/1546023

Gradasi metamorfosa ini dialusikan dalam simbol-simbol

konotatif yang semula berlatar konteks alam, tiba-tiba

berubah ke latar konteks manusia. Hujan yang semula berada

di jalanan, tiba-tiba menerobos masuk ke rumah, tanpa

melalui pintu atau jendela. Peralihan konteks inilah yang

kemudian membuat hujan itu jadi bermakna bagi kita.

Ia telah menjelma menjadi sebuah wacana.

Setelah latar simbolik itu terbentuk, Sapardi mulai

menguraikan gagasan magisnya. Bahwa hujan yang sama,

yang telah mengenal akrab pohon, jalan, dan selokan,

akhirnya benar-benar tercurah turun. Menimpa pohon,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun